SINTESIS METIL SALISILAT
I. Tujuan Percobaan
· Mensintesis metil salisilat dari asam salisilat
· Memahami
mekanisme reaksi dari metil salisilat
II. Dasar Teori
Metil
salisilat adalah cairan bening kemerahan dengan bau Wintergreen. Tidak larut
dalam air tetapi larut dalam alkohol dan eter. Metil salisilat telah digunakan
untuk pengobatan sakit syaraf, sakit pinggang, radang selaput dada, dan
rematik. Metil salisilat adalah komponen utama obat gosok pada minyak angina. Metil
salisilat terkandung dalam minyak gandapura (Gaultheria Fragrantissima) yang
merupakan tanaman minyak astiri yang cukup potensial dan terkandung pada minyak
aromatic dari bunga, daun, dan kulit batang tumbuhan lainnya. Didalam tubuh,
metal salisilat di hidrolisis menjadi asam salisilat yang mempunyai efek serupa
dengan aspirin. Ester dapat diperoleh dari reaksi esterifikasi dengan cara
merefluks sebuah asam karboksilat bersama sebuah alcohol dengan katalis asam
dan dapat juga diperoleh dari alkoholisis asam klorida, asam anhidrida dan
nitril. Asam yang digunakan sebagai katalis biasanya asam sulfat atau asam
lewis dan asam hidroklorida.
Mekanisme
reaksi esterifikasi Fischer :
1.
Transfer proton dari katalis asam ke atom oksigen karbonil, sehingga meningkatkan
elektrofilisitas dari atom karbon karbonil.
2.
Protonasi terhadap salah satu gugus karbonil, yang diikuti oleh pelepasan molekul
air menghasilkan ester.
3.
Terjadi pelepasan proton dari gugus hidroksil milik alkohol, menghasilkan
kompleks teraktivasi.
Jika
ditambahkan sejumlah besar katalis asam, katalis mengubah lingkungan dalam
sistem dan sebagian dihilangkan melalui hidrasi air terbentuk dalam reaksi ini.
Untuk membuat sebuah ester kecil seperti etil etanoat, anda bisa memanaskan
secara perlahan sebuah campuran antara asam metanoat dan etanol dengan bantuan
katalis asam sulfat pekat, dan memisahkan ester melalui distilasi sesaat
setelah terbentuk.
Ini dapat mencegah terjadinya reaksi balik. Pemisahan dengan distilasi ini dapat dilakukan dengan baik karena ester memiliki titik didih yang paling rendah diantara semua zat yang ada. Ester merupakan satu-satunya zat dalam campuran yang tidak membentuk ikatan hidrogen, sehingga memiliki gaya antar-molekul yang paling lemah.
Ester-ester yang lebih besar cenderung terbentuk lebih lambat. Dalam hal ini, mungkin diperlukan untuk memanaskan campuran reaksi di bawah refluks selama beberapa waktu untuk menghasilkan sebuah campuran kesetimbangan. Ester bisa dipisahkan dari asam karboksilat, alkohol, air dan asam sulfat dalam campuran dengan metode distilasi fraksional.
Reaksi esterifikasi
Ini dapat mencegah terjadinya reaksi balik. Pemisahan dengan distilasi ini dapat dilakukan dengan baik karena ester memiliki titik didih yang paling rendah diantara semua zat yang ada. Ester merupakan satu-satunya zat dalam campuran yang tidak membentuk ikatan hidrogen, sehingga memiliki gaya antar-molekul yang paling lemah.
Ester-ester yang lebih besar cenderung terbentuk lebih lambat. Dalam hal ini, mungkin diperlukan untuk memanaskan campuran reaksi di bawah refluks selama beberapa waktu untuk menghasilkan sebuah campuran kesetimbangan. Ester bisa dipisahkan dari asam karboksilat, alkohol, air dan asam sulfat dalam campuran dengan metode distilasi fraksional.
Reaksi esterifikasi
|
|
|| ||
R-C-OH
+ R’-OH ↔ R-C-OH + H2¬O
As.
Karboksilat alcohol Ester air
Metil salisilat dapat dibuat melalui esterifikasi asam
salisilat . Penggunaan zat ini dalam pengobatan didasarkan pada kenyataan bahwa
asam salisilat itu bermanfaat terhadap respon fsiologi. Jika terjadi penyerapan
maka penyerapan mudah terjadi melalui membrane usus, aksi rancangan dan
eleminasi melalui esterifikasi turunan gugus karboksilat. Dengan metana lain dan juga melalui esterifikasi untuk
turunan asetil yang sedikit asam dibandingkan fenol dan asam karboksilat.
Metil
salisilat mempunyai struktur

BM 159,29 g/mol
Komposisi ;
C : 63,15% ; H : 5,3 % ; O : 31,55%
Metil salisilat ini yang merupakan turunan (derivate )
dari asam salisilat dapat dilakukan dengan jalan memanaskan methanol dan asam
salisilat dan dengan jalan mencampurkan asam sulfit dengan distilasi dari sisa
tumbuhan menjalar atau kulit pohon batula lerda.
Kegunaan metal salisilat
:
· Obat
– obatan
· Parfum
· Flavoring
· Pelarut
untuk derivate selulosa
· Tinta
Copy, printing ( pencetak )
Metil
salisilat terdapat pada tanaman dan pertama kali dikenal sebagai bahanpewangi
westergen. Metil salisilat merupakan salah satu turunan ester yang digunakan
dalam pengobatan , yang lain adalah etil salisilat, aspirin dan fenil ester.
Sifat
–sifat metal salisilat
· Berwarna
kuning /merah
· Berupa
minyak
· Dapat
bercampur dengan alcohol
· Berbau
seperti westergen
· Indeks
bias 1,535-1,538
· Titik
leleh -8,3oC
· Titik
didih 222,2oC
· Larut dalam eterdan asam asetat glacial
· Larut
dalam alcohol 70%
Metanol
Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood
alcohol atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada "keadaan atmosfer" ia
berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar,
dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). Ia digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar
dan sebagai bahan additif bagi etanol industri.
Metanol diproduksi secara alami oleh
metabolisme anaerobik oleh bakteri. Hasil proses tersebut adalah uap metanol (dalam jumlah
kecil) di udara. Setelah beberapa hari, uap metanol tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar matahari menjadi karbon dioksida dan air.
Reaksi kimia metanol yang terbakar di udara
dan membentuk karbon dioksida dan air adalah sebagai berikut:
2 CH3OH + 3 O2 → 2 CO2
+ 4 H2O
Api dari metanol biasanya tidak berwarna.
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati bila berada dekat metanol yang
terbakar untuk mencegah cedera akibat api yang tak terlihat.
Karena sifatnya yang beracun, metanol sering
digunakan sebagai bahan additif bagi pembuatan alkohol untuk penggunaan
industri; Penambahan "racun" ini akan menghindarkan industri dari
pajak yang dapat dikenakan karena etanol merupakan bahan utama untuk minuman
keras (minuman beralkohol). Metanol kadang juga disebut sebagai wood alcohol
karena ia dahulu merupakan produk samping dari distilasi kayu. Saat ini metanol dihasilkan melului proses multi
tahap. Secara singkat, gas alam dan uap air dibakar dalam tungku untuk
membentuk gas hidrogen dan karbon monoksida; kemudian, gas hidrogen dan karbon monoksida
ini bereaksi dalam tekanan tinggi dengan bantuan katalis untuk menghasilkan metanol. Tahap pembentukannya adalah endotermik dan tahap sintesisnya adalah eksotermik.
H2SO4 pekat
BM
98,07
Pemerian
sangat jernih seperti minyak, tidak berwarna, bau sangat tajam dan korosif.
Bobot jenis lebih kurang 1,84. Kelarutan
bercampur dengan air dan dengan etanol dengan menimbulkan panas.
Batu didih
Dapat
mencegah terjadinya bumping.
Pengaduk
magnet, Digunakan untuk mengaduk
larutan pada saat pemanasan.Na2CO3
III. Alat dan bahan
Ø Alat :
ü Labu destilasi
ü Pendingin
ü Gelas piala
ü Corong pemisah
ü Batang pengaduk
ü Erlenmeyer
ü Batu didih
Ø Bahan :
ü Asam salisilat
ü Methanol
ü H2SO4
ü Magnesium sulfat anhidrat
ü Natrium karbonat pekat
IV.
PROSEDUR
1.
Masukkan
7 gram asam salisilat, 18 ml methanol kedalam labu didih
2.
Tambahkan
H2SO4 pekat dan batu didih
3.
Refluks
pada penangas air ± 1,5 jam
4.
Destilasi
kelebihan methanol pada penangas air
5.
Tuang
residu kedalam kira-kira 250 ml air didalam corong pisah, kocok campuran
6.
Cuci
lapisan ester dengan 25 ml air dan larutan natrium bikarbonat pekat
7.
Keringkan
dengan MgSO4 anhidrat
8.
Hitung
rendemen
Skema percobaan

|
|


V.
DATA DAN PERHITUNGAN
Perhitungan
massa jenis (ρ)
Metanol
(CH3OH) , BM = 32.04
Piknometer kosong : 11,92 gram
Piknometer kosong + CH3OH : 19,62 gram
Berat CH3OH : 7,70 gram
ρCH3OH =
m : V
= 7.70 gram : 10 ml
=
0,77 gram/ml
mCH3OH
= ρ x V
=
0,77 gram/ml x 18 ml
=
13,86 gram
nCH3OH
= m : BM
=
13,86 gram : 32,04
=
0,433 mmol
Asam salisilat (C7H6O3)
BM
= 138,12
m
= 7 gram
nCH3OH =
m : BM
= 7 gram : 138,12
= 0,051 mmol
(
FI; III; 1979; 379 )
Rekasi :

m : 0,051 mml 0,433 mml 0,051 mml

rx
: - 0,382 0,051 mml
Perhitungan
Menurut Teori :
mC8H8O3
= n x BM
= 0,051 mml x 152,15
=
7,76 gram
Perhitungan
hasil destilat :
BM = 152,15
ρ
C8H8O3 =
1,180
V
percobaan = 0,5 ml
m
C8H8O3 =
ρ x V
= 1,85 x 0,5 ml
= 0,925 gram
|
|

|

|
= 11,92 %
|

VI.
PEMBAHASAN
Pada
sintesis metal salisilat, kami menggunakan asam salisilat dan methanol sebagai
bahan dasar dan asam sulfat pekat sebagai katalis. Prinsip dan reaksi ini
adalah esterifikasi yaitu mereaksikan asam salisilat dengan methanol dengan
katalis asam sulfat pekat.
Dan
literatur yang diperoleh pada buku fessenden bahwa reaksi esterifikasi adalah
reaksi reversible. Oleh karena itu, campuran reaksi adalah suatu campuran
kesetimbangnan dari pereaksi dan hasil reaksi. Untuk membuat reaksi ini berguna
untuk sintesa ester, kita harus mendorong kesetimbangan kearah ester. Dilakukan
dengan cara menambahkan satu pereaksi berlebihan atau dengan mengeluarkan satu
atau kedua-dua hasil reaksi. Dalam hal ini dilakukan dengan cara menambahkan
pereaksi, yaitu methanol.
Pertama-tama
masukkan asam salisilat dam methanol kedalam labu didih, Kenapa bukan ke dalm
asam sulfat terlebih dahulu? Karena asam salisilat berbentuk padat (serbuk) dan
asam sulfat yang kita perlukan hanya sedikit yaitu 2 ml sehingga tidak dapat
melarutkan asam salisilat. Kemudian ditambahkan asam sulfat melalui dinding
sedikit demi sedikit untuk mencegah reaksi berjalan cepat sehingga menghasilkan
panas yang mengakibatkan methanol menguap.
Setelah
itu, campuran di refluks selama ± 1,5 jam pada penangas air. Penangas air ini
berfungsi agar suhu tidak terlalu tinggi karena suhu tinggi dapat mengurangi
hasil esterifikasi karena etanol atau pereaksi akan menguap sebab titik didih
etanol rendah yaitu 65,5oC.
Kemudian
didestilasi untuk membuang kelebihan methanol pada saat reaksi tadi. Kenapa
bukan metil salisilat yang didistilasi seperti mendestilasi etil asetat? Karena
metal salisitat titik didihnya tinggi, apabila didistilasi adalah metil
salisilat maka methanol juga akan turut terbawa karena titik didihmetanol 64,6oC.
Berarti dalam hal ini kita melakukan pekerjaan sia-sia. Oleh karena itu, yang
didistilasi adalah kelebihan methanol sehingga methanol berada pada Erlenmeyer
dan metal salisilat beserta H2SO4 pekat masih berada
dalam labu didih.
Pada
saat akan mendestilasi jangan lupa didinginkan terlebih dahulu labu
distilasinya di bawah 64,6oC karena apabila tidak didinginkan
kelebihan methanol dan asam salisilat akan terdestilasi sehingga hasil
distilasi yang diperoleh sedikit. Distilasi dihentikan setelah suhu mencapai 65oC.
Residu
(metal salisilat) dituang kedalam corong pisah yang berisi 250 ml air dan
dikocok maka akan terbentuk 2 lapisan, lapisan atas air dan lapisan bawah
adalah ester yang berbentuk minyak padat dan berbau seperti obat gosok. Ester berada pada lapisan bawah karena air bersifat polar
sedangkan metal salisilat bersifat nonpolar.
Kemudian
metal salisilat dimurnikan dengan cara dicuci dengan 25 ml air. Pada saat
dicuci diharapkan H2SO4 dapat larut dan juga methanol
yang tersisa. Untuk menetralkan asam dari H2SO4
ditambahkan Na2CO3 anhidrat.
Kemudian
ditambahkan MgSO4 anhidrat untuk menarik air, setelah semua prosedur
dilakukan, kami mendapatkan asam salisilat sebanyak 0,5 ml atau 0,925 gram.
Sedangkan seharusnya berdasarkan teori adalah 7,76 gram dan rendemen yang
didapat adalah 11,92% berada dibawah 100%. Mungkin ini diakibatkan methanol
banyak yang menguap dan juga pada saat mengocok pada corong ada sedikit yang
tumpah karena tutup pada corong pisah tidak sesuai.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Metil salisilat dapat diperoleh dari sintesis asam
salisilat dengan methanol dengan bantuan H2SO4 pekat
berdasarkan prinsip reaksi esterifikasi.
2.
Reaksi ini adalah reaksi yang bersifat reversible maka
untuk mendapatkan hasil yang banyak dapat dilakukan dengan cara menambahkan
pereaksi.
3.
Dalm sintesis metil salisilat temperature harus dikrontrol
selama distilasi , apabila suhu telah mencapai 65oC distilasi
dihentikan, karena apabila diteruskan dapat menyebabkan methanol akan bercampur
kembali dengan metal salisilat.
4. Volume metil salisilat yang didapat adalah
0,5 ml dengan rendemen sebesar 11,92 %.
DAFTAR PUSTAKA
·
Fesenden
& Fesenden.1982.Kimia Organik (edisi
ketiga) jlid 1.Jakarta.Penerbit Erlangga.
·
Hart
craine hart.2003.Kimia Organik (edisi
kesebelas).Jakarta.Penerbit Erlangga.
·
http://id.wikipedia.org/wiki/Metanol
LAPORAN KIMIA ORGANIK
PERCOBAAN Ke VIII
SINTESIS METIL SALISILAT
27 MEI 2011

Mochamad Herdi Nurzaman
31109026
II
A
Kelompok Absen Besar
PRODI
S-1 FARMASI
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI
TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
2011
0 komentar:
Posting Komentar